Redaksi24, Halut – Gunung Dukono di Maluku Utara kembali erupsi pada Sabtu, 7 Desember 2024.

Erupsi terjadi sekira pukul 06:15 WIT. memuntahkan kolom abu setinggi ± 4.800 meter di atas puncak atau sekitar ± 5.887 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu terpantau berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal dan condong ke arah barat laut.

Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), letusan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 34 mm dan durasi sekitar 9 menit 36 detik.

Erupsi disertai abu vulkanik tebal yang terpantau hingga radius 10-15 kilometer dari kawah aktivitas letusan. Hingga saat ini, erupsi masih berlangsung.

PVMBG menyatakan Gunung Dukono berada pada Status Level II (Waspada). Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar Kawah Malupang Warirang dalam radius 3 kilometer dari puncak.

“Letusan dengan abu vulkanik secara periodik masih terjadi. Sebaran abu dapat berubah sesuai arah dan kecepatan angin,” ujar PVMBG dalam keterangannya.

Masyarakat juga diingatkan untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut guna mengantisipasi dampak abu vulkanik pada sistem pernapasan.

PVMBG menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama bagi warga di permukiman sekitar Gunung Dukono yang berjarak 10-15 kilometer dari titik letusan.

Gunung Dukono, yang dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, sering kali memuntahkan abu vulkanik yang dapat mengganggu aktivitas warga maupun transportasi udara.

Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan atau korban akibat erupsi terbaru ini.

Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus memantau situasi dan siap memberikan bantuan jika kondisi memburuk.

Warga diminta untuk selalu mengikuti informasi terkini dari pihak berwenang dan tidak mudah terpancing oleh kabar tidak resmi yang beredar di media sosial.

PVMBG akan terus memperbarui laporan aktivitas Gunung Dukono guna memastikan keselamatan masyarakat di sekitar kawasan rawan bencana.

Muhammad S
Editor
Redaksi 24
Reporter