Redaksi24,Halbar – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) ,Provinsi Maluku Utara akan menyusun Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana atau (R3P) jika tanggap darurat erupsi gunung Ibu dicabut.

Kepala BPBD Halmahera Barat Gunawan MT.Ali melalui Abdul Hamid Yusri selaku Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Rabu 29 Mei 2024 menyampaikan, setelah terjadi bencana, biasanya diperlukan rehabilitasi terhadap dampak bencana tersebut.

Beberapa tahapan pasca bencana itu mencakup pemulihan, rehabilitasi dan juga rekonstruksi. Pemulihan ini rangkaian dari kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali prasarana dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi.

Memasuki 13 hari tanggap darurat erupsi gunung api ibu, BPBD setempat belum melihat adanya dampak kerusakan bangunan rumah warga.

” Rumah-rumah warga disini masih dalam keadaan baik dan utuh semua ,namun bila ada kerusakan maka itu akan menjadi acuan bagi kita melakukan analisis dampak dan perkiraan kebutuhan yang bersifat komprehensif, baik aspek fisik maupun kemanusiaan,” kata Yusril.

Sejauh ini BPBD Halmahera Barat baru mendapati kerugian disektor pertanian dan mata pencarian warga ditujuh desa yang masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Api Ibu.

” Hingga kini warga belum memberanikan diri berkebun sehingga hal itu menghentikan mata pencarian mereka.Karena didalamnya ada kerugian dalam pendapatan mereka,” ucap Yusri.

Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi hanya akan menganalisis dampak dan kemungkinan kebutuhan yang selanjutnya akan dijadikan dokumen acuan penanganan pasca bencana yang akan datang.

” Untuk pemberian bantuan, belum kita lihat namun kita fokus pada aspek analisa buat kita mengukur tingkat kerugian yang ditimbulkan,” tutup Yusri

Muhammad S
Editor
Redaksi 24
Reporter