Redaksi24. Halbar- Berbicara tentang tempat wisata memang tak pernah ada habisnya. Kali ini, salah satu destinasi terpopuler hadir di Desa Sidangoli, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.
Di kawasan ini terdapat hutan mangrove seluas 229 hektar yang membentang indah di sepanjang garis pantai, dengan gugusan delapan pulau kecil berjejer rapi di depannya.
Hutan mangrove yang lebat itu menjadi daya tarik utama, menghadirkan pemandangan hijau alami yang memukau.
Untuk menuju ke lokasi wisata, pengunjung tidak perlu repot. Cukup menyewa perahu sampan milik warga setempat dengan tarif Rp 20.000 per orang untuk perjalanan pulang-pergi dengan Jarak tempuhnya pun singkat, hanya sekitar 15 menit.
Salah satu spot favorit adalah Pulau Dowong Otu, sapaan warga Dongrotu yang dihubungkan oleh jembatan sepanjang 120 meter ke Pulau Bololo.
Jembatan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati panorama laut dari ketinggian.Dari sini kita bisa melihat jika airnya laut surut nampak sekali pasir putih.
Kawasan wisata yang dijaga Samsudin dan kelompoknya merupakan warisan gagasan almarhum Ahmad Samsi, tokoh penggerak yang dikenal memiliki semangat besar dalam memajukan sektor pariwisata lokal.
Samsudin, selaku kerabat dekatnya, mengungkapkan bahwa kelompok pengelola wisata ini awalnya dibentuk oleh Ahmad Samsi. Ia dikenal sebagai sosok yang memiliki ide cemerlang dan kepedulian tinggi terhadap potensi wisata di wilayah sidangoli.
“Jadi kami sangat bersyukur, karena Ahmad Samsi menjadi motor penggerak. Dia punya ide yang sangat cemerlang dengan membentuk kelompok,” ujar Samsudin saat ditemui di lokasi wisata.
Salah satu pengunjung iki mengatakan, kawasan wisata ini sangat bagus jika dikembangkan lebih luas lagi. Dari wisata ini ekonomi masyarakat akan begerak asalkan memperbanyak atraksi sehingga pengunjung yang datang disini betah.
“Kalau saya lihat wisata ini itu sangat bagus apalagi ada 8 pulau kecil dipenuhi mangrove ini jarang kami temui dari letaknya yang strategis. Ini itu masih sangat benar-benar asri sekali ini harus dijaga apalagi disini ada Keramat tentunya bisa dijadikan wisata religi. Ungkap.” Iki.