Poin keenam menyoroti pentingnya membuka akses lapangan kerja. Fadly menekankan perlunya pameran lapangan kerja yang digelar secara berkala untuk memberikan alternatif pekerjaan bagi masyarakat.
Ia menambahkan bahwa sektor yang ditekankan sebaiknya tidak hanya fokus pada industri ekstraktif, namun juga sektor-sektor lain yang memiliki potensi besar.
Terakhir, poin ketujuh menyoroti pentingnya membangun interkonektivitas antar-kabupaten dan kota di Maluku Utara. Menurut Fadly, pembangunan infrastruktur harus disesuaikan dengan potensi alam dan sumber daya yang dimiliki oleh setiap wilayah.
Dengan demikian, setiap kabupaten dapat berkembang sesuai dengan keunggulan masing-masing, baik di sektor pariwisata, pertanian, maupun perikanan.
Pernyataan sikap ini menjadi salah satu wujud komitmen Pemuda Muhammadiyah untuk turut serta mendorong pembangunan yang berkelanjutan di Maluku Utara.