Breaking News
light_mode
Beranda » Daerah » Tinjauan ke Pos Pengungsian Sikka, Kepala BNPB Pastikan Penanganan Berjalan Baik

Tinjauan ke Pos Pengungsian Sikka, Kepala BNPB Pastikan Penanganan Berjalan Baik

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Ming, 10 Nov 2024
  • visibility 181
  • comment 0 komentar

Redaksi24,- SIKKA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M turut meninjau pengungsian yang berada di Kabupaten Sikka, pada Jumat (8/11), setelah kemarin dirinya menugaskan Deputi Penanganan Darurat untuk memonitor keadaan para pengungsi di lokasi tersebut. Menurut data sementara, sedikitnya 2.000 warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, mengungsi ke wilayah Kabupaten Sikka.

Suharyanto mengatakan, di hari ke limanya berada di NTT, Ia memutuskan mengunjungi wilayah Kabupaten Sikka untuk memastikan semua berjalan dengan bain.

“Saya sudah hari ke lima, saat awal langsung mengunjungi tiga titik di Lewolaga, Bokang dan Konga. Kemudian ada informasi ada yang mengungsi ke arah sini (Kabupaten Sikka), kemarin saya utus Deputi Penanganan Darurat. Hari ini saya mengunjungi semuanya,” ucap Suharyanto.

Kehadiran BNPB secara langsung ke pos-pos pengungsian menandakan pemerintah pusat sangat memperhatikan warganya yang terdampak bencana, pejabat di pusat pun selalu menanyakan perkembangan di lokasi.

“Presiden dan Wakil Presiden mengikuti terus kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat untuk membantu bapak, ibu, adik-adik dalam penanganan bencana,” tuturnya.

“Kami pastikan kebutuhan dasar selama mengungsi dijamin sampai kapanpun,” kata Suharyanto.

Pada kesempatan ini Suharyanto menuju pos pengungsian di Desa Hikong dan Desa Kringa, selain untuk melihat langsung perkembangan penanganan, juga memberikan bantuan kepada para pengungsi mulai dari anak-anak hingga dewasa.

“Mohon bantuannya, kita sama sama bekerja, tentu saja banyak kekurangan dan kelemahan. Kekurangan hari ini kita tutup, kita bekerja butuh waktu, satu langkah dua langkah tiga langkah, bukan seperti sulap hari ini ngomong hari ini ada,” ungkapnya.

Warga Diimbau Terus Waspada

Sejak erupsi yang terjadi pada Minggu (3/11) lalu, Gunung Lewotobi Laki-Laki masih terus erupsi setiap harinya, Suharyanto mengimbau masyarakat tetap waspada karena tidak dapat diketahui secara pasti kapan gunung akan erupsi lagi.

“Sampai sekarang belum ada yang bisa memprediksi, baik itu dengan ilmu pengetahuan secara tepat kapan gunung bisa Meletus. Gunung sampai hari ini masih dinamis, mudah-mudahan semakin ke sini makin baik. Gunung adalah bagian kehidupan kita, tidak bisa kita pindahin gunung ke laut, kita sebagai manusia yang menyesuaikan hidup kita supaya ketika gunung erupsi tidak membahayakan hidup kita dan keluarga kita” ujarnya.

“Bukti walaupun landai selama 20 tahun (sejak erupsi tahun 2002), tiba-tiba meletus. Di tahun 2024 tidak perlu 20 tahun, Januari 2024 (erupsi) saya ke sini, tidak sampai setahun saya balik lagi dan lebih besar (dampaknya). Tidak ada siapapun yang bisa menjamin Gunung Lewotobi Laki-Laki tidak meletus lagi. Alam tidak bisa dilawan, kalo kita melawan alam, kita menjadi korban,” ungkap Suharyanto.

Bagi warga yang berada di zona bahaya, diupayakan untuk relokasi ke tempat lebih aman, semata-mata untuk menjaga keselamatan para warga.

“Kita ke depan harus berpikir tidak bisa tinggal di radius bahaya direlokasi, tidak bisa hidup seperti erupsi kemarin. Bapak dan Ibu tidak harus menempati relokasi lahan yang disiapkan pemerintah, yang punya saudara dan lahannya di luar zona bahaya boleh pindah di situ, rumahnya dibangun pemerintah,” tegasnya.

“Aset tidak hilang akan menjadi hak Bapak dan Ibu, boleh dipergunakan untuk berkebun atau berternak, yang tidak boleh tinggal di situ, untuk keselamatan kita dan keluarga,” imbuh Suharyanto.

Untuk mengantisipasi adanya korban dari erupsi yang terus terjadi, pemerintah bersama lembaga terkait melakukan buka tutup di pintu-pintu masuk dan keluar yang mengarah ke zona bahaya, menyesuaikan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki.

“Buka tutup jalan, ketika gunung aktif. Dibantu Satgas dari TNI Polri dibawah kendali BNPB,” tuturnya.

Wacana Huntara dan Dana Tunggu Hunian

BNPB dan pemerintah daerah akan menggandeng sejumlah pihak untuk turut mempercepat penanganan darurat di Nusa Tenggara Timur, antara lain dengan berencana membuat hunian sementara bagi warga yang rumahnya hancur dan direlokasi.

“Ada rencana (membangun) hunian sementara, untuk menyambung hidup sampai rumahnya jadi. Karena proses persiapan dan perencanaan (relokasi) butuh waktu semoga bisa kita bangun cepat,” kata Suharyanto.

Pemerintah akan memberikan dukungan pendanaan bagi warga terdampak sampai rumah yang dibangun pemerintah selesai.

“Sambil nunggu rumahnya jadi, anda boleh pilih mau numpang di saudara nanti dapat dana tunggu hunian 500 ribu per bulan per kepala keluarga, mau tidur di tenda (pengungsian) juga silahkan,” pungkasnya.

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pemkab Pulau Taliabu Teken Kerja Sama Pinjam Pakai Lahan BTS dengan Bakti Kominfo

    Pemkab Pulau Taliabu Teken Kerja Sama Pinjam Pakai Lahan BTS dengan Bakti Kominfo

    • calendar_month Kam, 18 Jul 2024
    • account_circle Redaksi
    • visibility 368
    • 0Komentar

    Redaksi24,Makassar– Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), menghadiri acara penandatanganan dokumen Pinjam Pakai Lahan (PPL) Base Transceiver Station (BTS) yang diselenggarakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo. Acara ini berlangsung di Claro Hotel, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan pada Kamis (18/07/2024). Direktur Utama Bakti Telkomsel Kota Makassar, […]

  • Organisasi IJTI, Kecam Arogansi Petugas KPU Provinsi

    Organisasi IJTI, Kecam Arogansi Petugas KPU Provinsi

    • calendar_month Rab, 25 Sep 2024
    • account_circle Redaksi
    • visibility 288
    • 0Komentar

    Post Views: 347

  • TNI Gelar Penanaman Mangrove di Desa Goeng untuk Lindungi Lingkungan

    TNI Gelar Penanaman Mangrove di Desa Goeng untuk Lindungi Lingkungan

    • calendar_month Sel, 29 Okt 2024
    • account_circle Redaksi
    • visibility 276
    • 0Komentar

    Redaksi24, Halteng – Dalam upaya meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-122 Kodim 1512/Weda. TNI bersama warga setempat melalukukan  penanaman 200 batang mangrove di Desa Goeng, Kecamatan Weda Tengah, pada Senin (28/10/2014). Kegiatan ini dipimpin oleh Kasdim 1512/Weda, Mayor Inf Ibrahim. Mayor Ibrahim menekankan pentingnya penanaman mangrove sebagai langkah konkret […]

  • Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Perwakilan Maluku Utara

    Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Perwakilan Maluku Utara

    • calendar_month Kam, 5 Des 2024
    • account_circle Redaksi
    • visibility 807
    • 0Komentar

    Redaksi24, Ternate- Pertemuan Tahunan Bank Indonesia merupakan acara tahunan yang digelar oleh Bank Indonesia sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi Bank Indonesia kepada publik. Pertemuan Tahunan Bank Indonesia secara rutin telah dilaksanakan sejak tahun 1969 dengan nama Bankers Dinner. Pada tahun ini PTBI secara nasional telah dilaksanakan pada hari Jumat, 29 November 2024 di Graha Bhasvara […]

  • Musda VI PERHAPI Malut: Mengokohkan Kolaborasi dan Sinergi SDM Pertambangan

    Musda VI PERHAPI Malut: Mengokohkan Kolaborasi dan Sinergi SDM Pertambangan

    • calendar_month Kam, 17 Okt 2024
    • account_circle Redaksi
    • visibility 324
    • 0Komentar

    Redaksi24, Ternate – Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) Perwakilan Daerah Maluku Utara sukses menggelar Musyawarah Daerah (Musda) VI pada Kamis, 17 Oktober 2024, bertempat di Royal’s Resto and Function Hall, Kota Ternate. Acara bergengsi ini mengusung tema yang relevan dengan tantangan industri pertambangan saat ini, yakni Kolaborasi dan Sinergi SDM Pertambangan Dalam Performa Pengelolaan Sumberdaya […]

  • Temukan 38 Granat Diduga Sisa Perang Dunia II

    Temukan 38 Granat Diduga Sisa Perang Dunia II

    • calendar_month Ming, 22 Sep 2024
    • account_circle Redaksi
    • visibility 273
    • 0Komentar

    Redaksi24, Halut- Warga Desa Towara, Kecamatan Galela, Halmahera Utara, dikejutkan dengan penemuan 38 granat dan Amunisi Kaliber 28 butir  yang diduga merupakan sisa peninggalan Perang Dunia II. Penemuan ini terjadi saat seorang warga sedang menggali tanah untuk membuat pondasi rumah, pada Minggu sore (22/09/24) Video penemuan granat tersebut pertama kali diunggah oleh akun Facebook bernama […]

expand_less