Redaksi 24, Halteng- kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara masih menyimpan keindahan alam yang memukau yang belum banyak diketahui oleh penikmat wisata alam laut. salah satunya Pulau Sayafi dan Pulau Liwo yang ada di kecamatan Patani Utara.
Pulau Sayafi dan Liwo menawarkan keindahan alam yang masih asri dan terjaga. Dua pulau yang berdekatan ini memiliki bentangan pasir putih halus di sepanjang pantai dan pemandangan yang sungguh indah menyegarkan mata dan letaknya di pasifik berbatasan dengan negara palau membuat Pulau Sayafi dan Liwo bagaikan surga alam yang tidak tersentuh.
Wisatawan yang datang bisa melakukan berbagai aktivitas berenang bersama keluarga dan anak-anak dan bermain pasir di tepi pantai namun siapa sangka pulau ini juga memiliki biota laut dengan berbagai spesies yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan bahan makanan alternatif pangan lokal seperti, rumput laut
Kepala dinas ketahanan pangan Fatima Hasyim mengungkapkan potensi pulau Sayafi dan Liwo sebagai wilayah yang kaya akan biota laut yang bernilai gizi tinggi, seperti terlihat pada saat sengaja melihat panorama air laut bersama crew ketpang. disana kami dapati beberapa biota laut seperti bintang laut, Sosoro, jenis kerang kerangan mollusca, Taripang, duri babi jenis ikan karang yang patut di jaga kelestariannya.
Karena bisa di angkt pada saat ajang lomba potensi wilayah sumber protein lomba menu B2SA beragam bergizi seimbang dan Aman sesuai potensi wilayah keindahan alam. potensi tersebut pernah diangkat dalam lomba menu beragam, bergizi, seimbang, dan aman (b2sa) tingkat nasional, yang berhasil mengantarkan Halteng meraih juara 1 Alternatif pangan tingkat nasional .
“Pulau sayafi dan liwo itu sangat indah, biota lautnya beragam dan bernilai gizi tinggi kata fatimah saat halteng mengikuti lomba menu b2sa tingkat nasional, kami PKK tampilkan produk pangan lokal dari jenis2 itu dan alhamdulillah membuahkan hasil terkait keragaman pagan lokal dan keseimbagan nilai gizi yang betul-betul pas.”
ia menekankan pentingnya menjaga kelestarian biota laut karena menjadi salah satu sumber pangan lokal yang tak tergantikan. dalam setiap perlombaan, peserta diwajibkan menyajikan menu berbahan dasar pangan alternatif sesuai dengan potensi wilayah masing-masing daerah
“Contohnya seperti desa patani. kalau mereka ikut lomba, tentu diminta menampilkan menu dari bahan pangan lokal. ini penting agar masyarakat semakin mengenal dan memanfaatkan potensi pangan di daerahnya sendiri,” ujar fatimah.
Kata Fatimah selain laut, tim disketpang berkeliling pulau juga mendapatkan beberapa jenis umbi-umbian alternatif yang perlu di budidayakan di pulau tersebut, sehingga para pengunjung dapat menikmati kuliner pangan lokal yang bukan di bawa dari Patani, melainkan langsung dari Pulau Sayafi sendiri panen langsung pengolahan.
Dinas ketahanan pangan, lanjut Fatima, terus mendorong pemanfaatan bahan pangan lokal agar tidak bergantung pada produk siap saji, sekaligus untuk mendukung ketahanan pangan berkelanjutan di daerah destinasi wisata.
Sebelum balik ke Patani, Bupati Halmahera Tengah Ikram Malan Sangadji langsung menghampiri tim disketpan untuk fotobersama.