Redaksi24, Sula– Polsek Sulabesi Barat bekerja sama dengan kelompok tani dan masyarakat memanfaatkan lahan kosong untuk menanam bibit jagung. Program ini bertujuan meningkatkan produksi dan mendukung ketahanan pangan di wilayah hukum Polsek Sulabesi Barat.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Kepulauan Sula, AKBP Kodrat Muh Hartanto didampingi Kabag SDM AKP Mohtar Saniapon serta para pejabat utama Polres Kepulauan Sula. Acara berlangsung di area sekitar Mapolsek Sulabesi Barat pada Senin (30/12/24).
Dalam sambutannya, Kapolres Sula menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Asta Cita, delapan visi program dari Presiden Republik Indonesia.
“Kami berharap tanaman jagung yang ditanam ini tidak hanya bermanfaat bagi kami di kepolisian, tetapi juga bagi masyarakat maupun kelompok tani yang ada di Kecamatan Sulabesi Barat,” ungkap Kapolres.
Lebih lanjut, Kapolres menegaskan bahwa penanaman bibit jagung ini merupakan bentuk kemandirian anggota Polri sekaligus mendorong masyarakat untuk turut serta dalam program ketahanan pangan.
“Ini adalah langkah nyata untuk mencapai swasembada pangan, sehingga masyarakat dapat mendukung program ini demi ketahanan pangan yang berkelanjutan,” tambahnya.
Kegiatan ini menjadi bukti komitmen Polres Kepulauan Sula dalam mendukung program ketahanan pangan dan memberikan contoh nyata kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong secara optimal.
Selain jagung, rencananya Polsek Sulabesi Barat akan menanam tanaman lain seperti cabai dan terong di lahan yang sama.
Melalui program ini, Polres Kepulauan Sula berharap dapat memicu semangat masyarakat untuk mengelola lahan kosong di sekitar mereka.
“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan pangan serta memperkuat kemandirian pangan di tingkat lokal maupun nasional,” jelas Kapolres.
Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat dan kelompok tani setempat yang siap berkolaborasi untuk mendukung keberhasilan program tersebut.
Dengan langkah ini, Polres Sulabesi Barat menunjukkan bahwa sinergi antara institusi, kelompok tani, dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif bagi ketahanan pangan daerah.
Tinggalkan Balasan